Labels

Selasa, Oktober 30, 2007

DUIT ORANG MISKIN DIEMBAT LAGI

(berita jadul)

SATELIT NEWS, Senin 10 Oktober 2005

Pelakunya Masih Oknum RT dan RW

DUIT ORANG MISKIN DIEMBAT LAGI

Belum reda kasusnya pemotongan dana kompensasi subsidi BBM, yang dilakukan pengurus RT dan RW di Kampung Pabuaran Betung, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, kini muncul lagi kasus serupa. Kali ini, menimpa keluarga miskin (Gakin) di wilayah Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan.

KOTA- Dari penelusuran yang dilakukan, praktek penyimpangan terhadap penyaluran dana kompensasi BBM berupa dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi ratusan warga miskin yang tinggal di sekitar wilayah Kelurahan Gaga, ini dilakukan oknum pejabat dan pengurus RT dan RW setempat.

Aksi pemotongan itu pun tidak tanggung-tanggung. Bahkan, dengan dalih ada instruksi dari pemerintah propinsi, mereka (pengurus RT dan RW) melakukan pemotongan BLT sebesar Rp. 50 ribu dari jumlah Rp. 300 ribu yang masing-masing didapat gakin untuk jatah tiga bulan. Alhasil, uang jutaan rupiah dari kutipan tersebut masuk ke kantong mereka.

Salah satu warga Kampung Patal, Kelurahan Gaga, bernama Gatot (40) mengungkapkan, aksi penguntitan uang sebesar Rp. 50 ribu tersebut dilakukan malam hari setelah ratusan warga mencairkan dana BLT di kantor pos, Kamis (6/10) lalu.

"Habis kami dapat uang, malamnya pak RW suruh kami (penerima BLT) ngumpul dirumahnya dan diminta menyetorkan uang Rp. 50 ribu. Katanya sih ada perintah dari propinsi. Tapi meski pemberitahuannya nggak begitu jelas, ya kami ngikut aja." Ungkap Gatot polos.

Menanggapi munculnya temuan kasus seperti itu, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Aulia E Kembara merasa geram bercampur kecewa. Baginya, tindakan yang dilakukan para oknum pengurus RT dan RW sangat jelas dilarang dan melanggar hukum.

"Jika benar demikian, tindakan mereka itu jelas-jelas mencoreng visi dan misi Kota Tangerang sebagai kota akhlaqul karimah. Lagi pula harusnya mereka wajib member teladan terhadap warganya, dan jangan membodohi dong. Kami meminta kepada pemerintah untuk segera menindaklanjuti masalah tersebut" tegas Aulia.

Sementara itu, pernyataan tegas yang senada juga dilontarkan Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang, H. Achmad Chaeruddin. Bahkan ia meminta kepada warga untuk segera melaporkan hal tersebut ke polisi. "Terus terang saya baru tahu kasus ini dan saya harus ngecek dulu. Tapi jika laporan tersebut benar adanya, sangatlah pantas penyelesaiannya dilakukan lewat jalur hokum" tegas Chaeruddin.

"Saya heran, kok masih saja ada seperti itu, padahal pak walikota sudah memerintahkan para camat dan lurah untuk melakukan pengawasan ketat soal penyaluran bantuan tersebut," tambah Chaeruddin sambil mengatakan jika pemkot akan menerjunkan tim ke wilayah tersebut. (dre)


0 komentar: